Langkah Sinarmas MSIG (LIFE) untuk menurunkan harga premium melalui aplikasi

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mengendalikan klaim asuransi jiwa di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan menumbuhkan rasa kesadaran kesehatan di masyarakat.

Salah satu langkah yang diambil adalah meluncurkan aplikasi MyFit+. Dalam aplikasi ini, pengguna dapat memantau aktivitas sehari-hari dan kondisi usia biologis, serta fitur pemantauan aktivitas fisik seperti ‘penghitungan langkah’ yang akan didapat jika mencapai target. imbalan.

Wianto Chen, CEO dan Presiden Direktur Sinarmas MSIG Life, mengatakan rasio klaim menjadi salah satu tantangan yang dihadapi industri asuransi saat ini. Salah satu penyebab tingginya kebutuhan adalah rentannya masyarakat terhadap penyakit akibat kurang berolahraga. Inilah alasan untuk memperkenalkan aplikasi kesehatan ini.

“Kita memikirkan ekosistem, kita membuat gerakan yang berdampak jangka panjang, dimana kita memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa sehat itu penting,” kata Wianto saat konferensi pers peluncuran di Jakarta, Rabu (11/10). dikatakan. /2023).

Pasalnya, masyarakat yang sehat memberikan efek domino terhadap berkurangnya klaim asuransi. Jika klaim berkurang, diharapkan premi asuransi di masa depan akan lebih murah.

Dengan imbalan tiga dolar, Head of Customer and Marketing Sinarmas MSIG Life, Lukman Auliadi, mengatakan melalui fitur-fitur yang tersedia, pengguna masyarakat ditantang untuk hidup lebih aktif sehingga dapat mencapai usia biologis lebih muda dan mencapai kesehatan prima.

“Khusus bagi nasabah, mereka bisa mendapatkan reward yang lebih menarik jika status polisnya tetap aktif,” jelasnya.

Meski penerapannya tidak hanya terbatas pada pemegang polis, Sinarmas MSIG menyiapkan program khusus bagi pengguna yang menjadi pelanggannya. Imbalannya bisa berupa pengurangan premi.

Asal tahu saja, berdasarkan data Badan Pusat Statistik yang dihimpun selama 2017-2022, 86% kematian di Indonesia disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) akibat pola hidup tidak sehat.

Baca Juga  Bos BI membawakan bocoran isi pertemuan IMF dan Bank Dunia di Maroko

Hal ini sejalan dengan Laporan Indeks Pembangunan Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tahun 2021 yang menyebutkan bahwa lebih dari 75% masyarakat Indonesia memiliki tingkat kebugaran yang buruk atau sangat rendah. Padahal, kurang fit berdampak pada peningkatan risiko penyakit berbahaya seperti jantung, stroke, diabetes, dan penyakit ginjal.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel berikutnya

Utang polis terus menumpuk, bagaimana AJB Bumiputera bisa untung?

(mph/mph)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *